SISTEM PAKAR
Sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang
memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan
penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah.
Sedangkan definisi lain dari sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang
menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah
yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam suatu bidang
tertentu.
Sistem pakar
menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang
secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan dari Sistem Pakar sebenarnya
bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubtitusikan
pengetahuan manusia kedalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang
banyak.
Sistem
pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960.
Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS)
yang dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban, 1995).
Pada dasarnya sistem
pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Aktivitas
pemecahan masalah yang dimaksud antara lain : pembuatan keputusan (decision making),
pemaduan pengetahuan (knowledge
fusing), pembuatan desain (designing),
perencanaan (planning),
prakiraan (forecasting),
pengaturan (regulating),
pengendalian (controlling),
diagnosis (diagnosing),
perumusan (prescribing),
penjelasan (explaining),
pemberian nasehat (advising)
dan pelatihan (tutoring). Selain
itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang
pakar.
Tujuan Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) sendiri merupakan paket perangkat lunak
atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana
bantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti
sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Sistem
pakar merupakan merupakan subset dari Artificial Intelegence (Arhami,
2005).
Pada dasarnya sistem
pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa
aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud seperti (Lestari, 2012) :
1. Interpretasi. Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data
mentah. Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan,
analisis citra, interpretasi sinyal, dll.
2. Prediksi. Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari
situasi-situasi tertentu. Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi,
dll.
3. Diagnosis. Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang
didasarkan pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis,
mekanis, dll.
4. Perancangan (desain). Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang
cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala
tertentu. Contoh: perancangan layout sirkuit, bangunan.
5. Perencanaan. Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan keuangan,
militer, dll.
6. Monitoring. Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang
diharapkan. Contoh: computer aided monitoring
system.
7. Debugging. Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk
mengatasi malfungsi. Contoh: memberikan resep obat terhadap kegagalan.
8. Instruksi. Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman
domain subjek. Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
9. Kontrol. Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.
Contoh: melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan
monitoring kelakukan sistem.
Manfaat
•
Memungkinkan orang
awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
•
Bisa melakukan
proses berulang secara otomatis
•
Menyimpan
pengetahuan dan keahlian para pakar
•
Meningkatkan output
dan produktivitas
•
Meningkatkan
kualitas
•
Mampu mengambil dan
melestarikan keahlian para pakar
•
Mampu beroperasi
dalam lingkungan yang berbahaya
•
Memiliki kemampuan
untuk mengakses pengetahuan.
•
Memiliki
reliabilitas
•
Meningkatkan
kapasitas komputer
• Memiliki kemampuan untuk
bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
•
Sebagai media
pelengkap dalam pelatihan
•
Meningkatkan
kapabilitas dalam penyelesaian masalah
•
Menghemat waktu
dalam pengambilan keputusan
Penerapan Sistem Pakar
Sistem Pakar dalam Bidang Kedokteran
Di dunia kedokteran, sudah banyak bermunculan aplikasi
sistem pakar. Sistem pakar ini mampu mendiagnosis berbagai jenis penyakit pada
manusia, baik penyakit mata, THT (telinga, hidung, tenggorokan), mulut, organ
dalam (jantung, hati, ginjal), maupun AIDS (Hamdani, 2010). Dengan adanya
sistem pakar ini, orang awam mampu mendeteksi adanya penyakit pada dirinya
berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan oleh orang tersebut dengan menjawab
pertanyaan pada aplikasi seperti halnya konsultasi ke dokter.
Aplikasi sistem pakar dalam bidang kedokteran yang
dibuat dengan proses penelusuran maju (forward
chaining) mampu mengenali jenis penyakit pada manusia, terutama jenis
penyakit mata. Aplikasi sistem pakar ini dapat menjadi sarana untuk menyimpan
pengetahuan tentang penyakit terutama yang berkenaan dengan jenis penyakit mata
dari para pakar atau ahlinya. Sistem pakar mampu membantu pasien maupun dokter
dalam menyediakan sistem pendukung keputusan dan saran dari pakar.
Pada aplikasi sistem pakar umumnya user akan diminta untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan gejala yang dirasakan. Dalam aplikasi ini, user menjawab dengan ya atau tidak.
Setelah menjawab beberapa pertanyaan, maka aplikasi akan menghasilkan
kesimpulan mengenai jenis penyakit mata yang diderita user. Pada aplikasi sistem pakar lainnya, tidak jarang juga
sudah memberikan solusi atau cara penanganan terhadap jenis penyakit yang
diderita tersebut.
Sistem Pakar dalam Bidang Psikologi
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar
dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan
perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat
perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk
gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu
kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk,
sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya
akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu
dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk
menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode
Certainty Factor (CF).
Sistem Pakar dalam Bidang Manajerial
1. Analisis
a) Interpretasi
v Analisa pasar untuk komoditi tertentu
v Identifikasi media iklan yang sesuai
v Identifikasi kebutuhan pelatihan
b) Diagnostik
Diagnosa
kelesuan perusahaan dan usaha penyembuhan
2. Sintesa
v Penarikan tenaga kerja
v Strategi penentuan harga
v Strategi pengembangan produk
3. Integrasi
Prediksi perkembangan nilai pada bursa saham
efek. Salah satu bagian dari Sistem Pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan
sebuah pemikiran. Pada saat sistem ini mengingat rantai pemikiran logisnya,
seorang pemakai boleh meminta suatu penjelasan dari suatu masalah dan sistem
akan memberikan beberapa faktor yang berhubungan dengan masalah yang ditanyakan
oleh pengguna itu. Bagian ini meningkatkan kepercayaan para pemakai dalam
memecahkan masalah menggunakan Sistem Pakar.
Sistem Pakar dalam Bidang Farmakologi &
Terapi
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan
terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web dibuat dengan dasar
pemikiran sebagai berikut :
• Farmakologi dan terapi merupakan suatu sistem
yang besar dan komplek.
• Tugas farmakologi dan terapi adalah mencari
dasar penggunaan obat secara rasional untuk tindakan medis yang tepat, cepat
dan akurat pada saat diperlukan.
• Dasar penggunaan obat tersebut disesuaikan
dengan diagnosis penyakit yang dilakukan secara cermat berdasarkan
keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien.
• Implementasi farmakologi & terapi di
lapangan secara konvensional dituangkan dlm buku panduan yg dikeluarkan oleh
dokter yg bersangkutan & dilaksanakan oleh pihak-pihak yg bertanggungjawab
terhadap masalah farmakologi & terapi.
• Kenyataannya dgn menggunakan buku panduan
terdapat beberapa kelemahan diantaranya :
Ø Prosedur yg tertulis sangat baku sehingga
memasung inovasi & improvisasi operator.
Ø Perlu dilakukan revisi secara berkala
menyesuaikan kondisi yg ada.
Ø Kurang komunikatif bagi para operator yg belum
berpengalaman.
Ø Kelemahan seperti ini menyebabkan tdk jarang
para operator melaksanakan tugasnya hanya didasarkan pd pengetahuannya masing-masing,
padahal tdk ada jaminan mereka memiliki kemampuan yg sama (Prakasa, 1996),
khususnya dlm hal farmakologi & terapi.
Ø Oleh krn itu perlu dibuat suatu sistem
pengolah informasi yg berkecerdasan utk membantu tugas-tugas dokter dlm
mendiagnosis suatu penyakit pd saat diperlukan utk kemudian diambil keputusan
penggunaan obat yg sesuai.
• Implementasi sistem pakar dlm bidang
farmakologi & terapi sbg pendukung pengambilan keputusan berbasis web
diharapkan dpt digunakan utk mendukung terciptanya sistem informasi
berkecerdasan berbasis komputer dlm bidang kesehatan yg mendudukkan paramedis
non dokter & mahasiswa kedokteran sbg dokter pd saat diperlukan &
membantu tugas-tugas dokter dlm memberikan pelayanan kesehatan pd masyarakat.
Secara garis besar sistem pakar
dalam bidang farmakologi dan terapi dibuat dengan tuntutan untuk melakukan
tugas sebagai berikut :
1. Mengambil
datadata hasil pemeriksaan kondisi pasien,
2. Memasukan
dan membandingkan data-data tersebut ke dalam kaidahkaidah yang telah
dituliskan dalam basis pengetahuan,
3. Mendeskripsikan
kondisi pasien berdasarkan kesimpulan yang didapat dari hasil membandingkan
seperti yang telah dilakukan pada tugas
4. Deskripsi
kondisi pasien sebagai output sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi memuat
kondisi umum pasien, diagnosis penyakit dan terapi-terapi yang dapat dilakukan,
baik dengan obat, herbal maupun suplemen.
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan
terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web merupakan suatu
program yang terdiri dari dua jenis program. Kedua jenis program tersebut
adalah program konvensional dan program sistem pakar. Program konvensional
digunakan untuk proses iterasi dan untuk mengolah basis data, sedangkan program
sistem pakar digunakan dalam proses inferensial dan untuk mengolah basis
pengetahuan.
Kesimpulan
Sistem pakar adalah sistem yang berisikan
pengetahuan yang dimasukkan oleh pakar (manusia) ke dalam sebuah program
komputer yang dapat memudahkan manusia untuk memecahkan sebuah masalah,
diantaranya adalah pengambilan keputusan, pembuatan desain, perencanaan dan
lain sebagainya. Sistem pakar memberikan manfaat bagi para penggunannya,
diantaranya yakni memungkinkan orang
awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli, bisa melakukan proses berulang
secara otomatis, menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar, meningkatkan
output dan produktivitas dan meningkatkan kualitas. Dalam penerapannya, sistem
pakar sudah banyak membantu dalam berbagai bidang dalam, contohnya pada bidang
kedokteran, yaitu diagnosis penyakit berdasarkan gejala-gejala dan beberapa
solusi untuk penyembuhannya. Oleh karena itu sistem pakar harus digunakan
sebijak mungkin agar kita (pengguna) dapat memahami apa yang menjadi
permasalahan kita dan jangan sampai kita bertindak gegabah dalam mengambil
sebuah keputusan.
Daftar Pustaka