Rabu, 12 Juli 2017

Perancangan Sistem Pelayanan Laboratorium Fisika & Kimia SMAN 70

Perancangan Sistem Pelayanan Laboratorium Fisika & Kimia SMAN 70
Imam Aqro M, Irwan Hidayat, Muhammad Sesio, Rillo Bagaskoro, Septian Perdana Putra
Jurusan Sistem Informasi, FIKTI
Universitas Gunadarma

Pendahuluan

Sebelumnya kami sudah menjelaskan tentang pelayanan Laboratorium Fisika & Kimia SMAN 70 Jakarta, di bagian ini kami akan merancang bentuk dari pengembangan sistem pelayanan Laboratorium Fisika & Kimia SMAN 70 Jakarta. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mengembangkan sistem yang sudah ada agar menjadi lebih baik dan meminimalisir kekurangannya, pada bagian pembahasan akan dijabarkan model beserta rancangan dari program sistem pelayanan yang ingin kami kembangkan.

Pembahasan

Disini kami akan mengembangkan sistem layanan laboratorium SMAN 70 Jakarta, yang sebelumnya masih konvensional (dari guru, langsung memesan kepada pengurus laboratorium) dimana tentu sistem seperti itu masih terdapat sejumlah kekurangan seperti ; Bentrok Jadwal, Kerusakan/Kehilangan Perlengkapan Lab, Hilangnya berkas-berkas Lab, dll.

Pada pengembangan kali ini yang kami lakukan bertujuan untuk meminimalisir kekurangan yang terdapat di sistem sebelumnya, berikut  ini merupakan model pengembangan sistem pelayanan Laboratorium :


Di dalam sistem ini, guru akan memiliki 3 atribut yang diperlukan untuk melakukan reservasi penggunaan Laboratorium ; NIK (sebagai primary key), Nama & Mata Pelajaran (Sebagai atribut pendukung).

Di dalam Laboratorium sendiri kami juga memberikan 3 atribut, yaitu ; Jadwal Pelajaran (sebagai primary key, yang akan terhubung dengan NIK dan nantinya akan diproses pada program Reservasi), Kelas & Peralatan (sebagai primary key, yang akan terhubung dengan NIK dan nantinya akan diproses pada program Reservasi).

Selanjutnya sistem yang telah dijabarkan tadi, akan kami jelaskan bagaimana proses dari program Reservasi Laboratorium. Yang gunanya sebagai perantara layanan Laboratorium, dan disitu kita dapat memesan atau mengecek ketersediaan Jadwal Laboratorium yang mana hal-hal itu akan kami jelaskan di flowchart berikut ini :


Berikut langkahnya :
  1. Sang Pengajar akan memasukkan data personal (seperti ; NIK, Kelas, Nama, Mata Pelajaran), sebagai penyimpanan data nantinya.
  2. Lalu pengajar akan diarahkan ke halaman yang berisi ketersediaan jadwal, yang dapat digunakan
  3. Jika jadwal tak tersedia maka akan diarahkan ke jadwal berikutnya, namun jika jadwal tersedia maka akan diteruskan ke form pendaftaran jadwal Lab
  4. Setelah berhasil terdaftar, maka sistem akan mengUpdate data / Jadwal Lab yang baru saja masuk.
  5. Lalu, pengajar akan dapat memilih lagi apakah ingin mereservasi untuk kelas lain atau dapat langsung keluar dari program.

Penutup

Itulah tadi yang kami coba kembangkan untuk sistem pelayanan Laboratorium SMAN 70 Jakarta saat ini, kami berharap kiranya rancangan pengembangan dari sistem yang sudah ada dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pengguna dan juga pengembang lainnya.

Sekian dari kami, kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam perancangan diatas, mohon maaf bilamana masih ada kekurangan dari pengembangan kami.


Analisis Sistem Pelayanan Laboratorium Fisika & Kimia SMAN 70 Ja

Analisis Sistem Pelayanan Laboratorium Fisika & Kimia SMAN 70
Imam Aqro M, Irwan Hidayat, Muhammad Sesio, Rillo Bagaskoro, Septian Perdana P
Jurusan Sistem Informasi, FIKTI
Universitas Gunadarma

Pendahuluan

Kali ini kami ingin membahas tentang sistem pelayanan laboratorium dari SMAN 70 Jakarta, dimana Laboratorium tersebut dibagi menjadi 3 macam Laboratorium; Fisika, Kimia, Biologi. Tujuan kami menganalisis Sistem pelayanan laboratorium ialah untuk mengetahui bagaimana system yang berjalan hingga saat ini, dan juga untuk melakukan pengembangan pada system tersebut yang mana masih ada beberapa hal yang harus dikembangkan agar lebih efektif dan efisien.

Pembahasan

Pada kesempatan kali ini kami ingin membahas tentang perancangan system pelayanan laboratorium dari SMAN 70 Jakarta,yang mana didalamnya terdapat susunan atau tingkatan manajemen mulai Dari High level hingga ke Low level. Yang sebagaimana kita ketahui, bahwa laboratorium merupakan suatu tempat untuk para siswa/I melakukan kegiatan praktikum akademis sesuai mata pelajaran yang terdapat di SMAN 70 Jakarta, adapun mata pelajaran yang bersangkutan dengan praktikum yaitu Fisika dan Kimia.

Berikut  struktur oraganisasi laboratorium :



Dari kedua bagan tersebut, kita dapat mengelompokkan Tingkat/Level Manajemen dari Struktur Organisasi tersebut sebagai berikut :
  • Manajemen Puncak dikepalai oleh ibu Dra. Rita Nurastuti M,Pd., sebagai penanggung jawab dari segala aktivitas yang berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar SMAN 70 Jakarta. Dan juga Kepala Sekolah dibantu oleh ; Drs.Siswanto M.M ( Koordinator Laboratorium ), Dra.Nasrida M.Si ( Penanggung Jawab Laboratorium ) Dalam pelaksanaan kegiatan yang berhubungan aktivitas di dalam Lab
  • Manajemen Tengah terdiri dari sejumlah staff pengajar / Guru, yang mengajar dalam mata pelajaran Fisika & Kimia yang bertugas memberikan Arahan kepada para praktikan.
  • Manajemen Bawah  terdiri dari satu orang, yang bertanggung jawab atas kebersihan maupun kelengkapan Alat di dalam Laboratorium.


Lalu dibawah ini adalah kenampakan dari fasilitas laboratorium fisika dan kimia yang ada di SMAN 70 Jakarta



Dalam penerapan system pelayanannya diterapkan peraturan sebelum menggunakan ruang laboratorium agar guru yang bersangkutan ataupun perwakilan kelas baik sebelum ataupun sesudah menggunakan fasilitas melapor pada Koordinator laboratorium agar dapat dipergunakan kembali oleh praktikan lainnya dan juga diterapkan kepada praktikan untuk selalu tertib peraturan dan juga menjaga kebersihan laboratorium.

Berikut ini kami jelaskan bagaimana system pelayanan laboratorium yang berjalan saat ini, yaitu :
  • Ada kesalahan dalam koordinasi jadwal praktikum (Contoh; Jadwal bentrok), dimana yang kita tahu pada penjadwalan kegiatan belajar mengajar, dan penjadwalaan tenaga pengajar tidak hanya terfokus pada satu kelas saja, namun tiga angakatan dari kelas 10 hingga kelas 12 yang menyebabkan koordinasi pelayanan laboratorium mengalami kekeliruan ketika penentuan jadwal pemakaian laboratorium yang system pelayanannya masih bersifat atau berjalan manual
  • Lalu kami beranggapan bahwa struktural pelayanan yang sedang berjalan sekarang belum terlaksanakan dengan baik, dimana caraka laboran belum melaksanakan tugasnya dengan baik. Seperti halnya ketika Laboratorium ingin digunakan untuk kegiatan praktikum kelas berikutnya peralatan yang ada di labroratorium belum dipersiapkan kembali, walaupun hal tersebut bukanlah suatu permasalahan namun kami beranggapan jika halnya seperti itu strukturalnya kurang efektif.
  • Juga dibeberapa kasus terkadang kita menemukan kejadian ketika praktikan sesi berikut ingin mengunakan peralatan yang diperlukan kadang alat tersebut sudah dalam kondisi rusak atau tidak layak pakai kembali sehingga menghambat proses kegiatan praktikum yang sedang berlangsung.

Penutup

Dari penilitan yang telah kami laksanakan, kami melihat system pelayanan laboratorium yang sedang berlangsung hingga saat ini di SMAN 70  Jakarta masih memiliki beberapa kelemaha seperti halnya; jadwal kegiatan praktikum kurang terkoordinir, kurangnya peran aktif caraka yang bertanggung jawab akan kepentingan laboratorium, dan juga tidak adanya pengganti peralatan yang kurang layak pakai.

Namun dari hal itu semua penerapan system tersebut juga melibihi beberapa kelebihan positive lainnya, sperti; Menghemat anggaran perawatan laboratorium, Menghemat ruangan yang dipergunakan, sehingga tidak di perlukan ruang lebih untuk praktikum, Kelengkapan praktikum yang memadai dan peralatan yang mendukung, Tersedianya kelengkapan untuk keamanaan laboratorium (Contoh; alat pemadam, keran air, dll), Seluruh pengajar di laboratorium merupakan tenaga pengajar yang kompeten dalam bidangnya.

Hal-hal diatas merupakan hasil dari pengamatan kami terhadap system pelayanan laboratorium fisika & kimia di SMAN 70 Jakarta. Kami Harap dari apa yang kami tulis diatas sekiranya dapat menjadikan suatu acuan dalam pengembangan sistem pelayanan Laboratorium di SMAN 70 Jakarta.