Sabtu, 30 September 2017

Hubungan Interaksi Manusia dengan Komputer pada Film Ex Machina


Film Ex Machina adalah film yang bertemakan tentang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Film ini menceritakan seorang programmer yang bernama Caleb dari sebuah perusahaan mesin pencarian di Bluebook (seperti Google) memenangkan kompetisi yang diselenggarakan oleh CEO-nya yang bernama Nathan. Hadiahnya adalah menghabiskan waktu bersama Nathan di kompleks mewahnya di Alaska.

Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi Artifisial didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.

Setelah tiba, ternyata Caleb bukan diundang untuk berlibur tetapi untuk melakukan evaluasi melalui uji turing terhadap sebuah robot bernama Ava. Caleb bertugas untuk melakukan kontak verbal dan menguji kesempurnaan Ava. Uji turing sendiri adalah ujian yang menentukan apakah suatu mesin atau robot mampu menunjukkan perilaku cerdas yang mirip dengan atau tak dapat dibedakan dari manusia.

Dalam uji cobanya Ava dapat berinteraksi dengan manusia, mampu berfikir dan memilikki perasaan serta emosi layaknya manusia. Nathan yang menciptakan Ava adalah seorang yang jenius, mempunyai ambisi, tetapi berbahaya karena dalam menciptakan robotnya, Nathan hanya memikirkan tujuannya sendiri tanpa memikirkan dampak bagi orang lain. Sebelumnya Nathan telah menciptakan sebuah robot juga yang bernama Kyoko, dia menyerupai manusia, hanya saja masih mempunyai kekurangan, yaitu dia tidak dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Seperti namanya Kyoko adalah robot yang menyerupai wanita Jepang. Pada film ini juga terdapat penerapan user interface, dimana penggunaan kartu yang berisikan identitas dapat membuka setiap ruangan yang ada di rumah Nathan, tetapi tidak dengan Caleb yang dibatasi penggunaan kartunya untuk akses ke tiap – tiap ruangan.

    Segala fantasi dari dalam otak kita dalam hal ini adalah wujud dari sebuah kecerdasan yang diimplementasikan dalam bentuk mesin atau robot adalah sebuah inovasi dari kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence. Dalam perkembangannya, manusia tidak akan berhenti menciptakan sebuah terobosan – terobosan terbaru dalam dunia kecerdasan buatan, tetapi jika tidak dapat diimbangkan dengan kebutuhan dunia sekarang ini akan menimbulkan permasalahan baru di masyarakat. Oleh karena itu gunakan teknologi secara bijak agar tidak diperbudak oleh teknologi.


Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar