Pengorganisasian Tim Programming
Cara seorang programmer dalam menangani pekerjaan mereka sangat berpengaruh
pada kualitas software yang mereka buat. Alternatifnya, para programmer bisa
diorganisasikan sebagai satu kesatuan team. Mereka bekerja untuk periode waktu
tertentu untuk menyelesaikan suatu proyek,dimana keputusannya dibicarakan diantara
anggotanya. Hal ini sangat bermanfaat bila proyek yang ditangani sangat komplek dan tidak
jelas.
Proses pengembangan, penerapan,dan implementasi dari software, untuk saat ini banyak
dilakukan secara team. Dari segi audit, perhatian/tujuan utamanya adalah bahwa
manajemen telah memilih struktur team dengan hati-hati dilihat dari segi proyek,
tingkat kompleksitasnya, dan tingkat keterlambatan dari jadwal proyek agar kemampuan
dan kualitas mereka bisa diorganisasikan dalam bentuk team dimana mereka harus
bekerja.
Untuk itu ada 3 struktur team yang digunakan untuk mengorganisasikan para programmer:
1. Chief Programmer Teams
2. Adaptives Teams dan
3. Controlled-Decentralized Teams
Ketua Tim Programmer (Chief Programmer Team)
Fungsi dan Cirinya :
Chief Programmer :
• Bertanggung jawab secara total/penuh untuk sistem dimana team bekerja
• Harus seorang ahli
• Seorang programmer yang sangat produktif
• Bertanggungjawab dalam mendesain, coding, dan mengintegrasikan bagian yang
kritis dalam sistem
• Memberikan perintah kerja pada bagian back-up dan support programmers.
Back-up Programmers :
• Seorang programmer senior yang bertanggungjawab dalam memberikan dukungan
penuh pada chief programmer
• Harus bisa mengambil alih tugas chief programmer setiap saat
Support Programmers:
• Diperlukan pada saat proyek besar yang tidak bisa dikerjakan oleh chief programmer
dan back-up programmer saja.
• Menyediakan dukungan
• Bekerja dalam pembuatan coding dan uji coba modul tingkat rendah ( testing lowerlevel)
Librarian (penyedia data) :
• Bertanggungjawab dalam perawatan program production library.
• Menyediakan input dan mengumpulkan keluaran untuk para programmer, file
output dari hasil kompilasi dan ujicoba, mempertahankan agar source code dan
object-code library tetap up to date.
Sruktur “ The Chief Programmer team “ ini di desain untuk mengurangi kebutuhan
proses informasi antara anggota team dan untuk meningkatkan kapasitas dari proses
informasi.
Penyesuaian Tim (Adaptives Teams)
Struktur ini diperuntukan untuk melayani 2 kebutuhan, yaitu:
1. Keinginan organisasi untuk meningkatkan kualitas program
2. Memenuhi kebutuhan sosial/ psikologi dari setiap anggota programmer dalam team.
Perbedaan dari struktur ini dengan struktur sebelumnya adalah:
• Adaptive team tidak punya tigkat otoritas, dimana kepemimpinan dalam team ada
di tangan para anggota.
• Dalam Adaptive team, tugas diberikan pada anggota dari team daripada ditentukan
lewat posisi.
• Adaptive team tidak mempunyai aturan formal librarian (penyedia data)
dalam mengkoordinasikan fungsi team.
Desentraliasi Pengendalian Tim (Controlled-Decentralized Teams)
Struktur ini mempunyai junior programmer yang akan melaporkan hasil program pada
senior programmer, kemudian oleh senior programmer dilaporkan juga pada ketua proyek.
Dengan struktur ini,manfaat/keuntungan dari struktur sebelumnya akan didapatkan.
Keuntungannya : dapat memecahkan masalah yang kompleks, dimana struktur dari grup
ini akan memfasillitasi pemecahan masalah.
Kerugian : strukur ini tidak bisa bekerja dengan baik apabila tugas dari programmer
tersebut tidak bisa di bagi-bagi, dan dengan waktu deadline yang sangat
ketat.
http://liapsa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar